Kitab Yang diturunkan Kepada Nabi
Dalam sejarah penulisan dari teks Qur'an, suhuf terdiri dari beberapa
lembaran yang pada akhirnya Qur'an dikumpulkan pada masa Abu Bakar.
Dalam suhuf tersebut susunan tiap ayat di dalam surah telah tepat,
tetapi lembaran-lembaran yang ada belumlah tersusun dengan rapi, tidak
dibundel menjadi satu isi.
Kalimat mushaf pada saat ini memiliki arti lembaran-lembaran yang
dikumpulkan di dalam Qur'an yang telah dikoleksikan pada masa Utsman
bin Affan. Pada saat itu, tiap ayat di dalam surah telah disusun
dengan rapi. Saat ini umat Islam juga menyebut setiap duplikat Qur'an,
yang mana memiliki keteraturan tiap ayat dan surah disebut mushaf.
Shuhuf
Beberapa nabi yang dikatakan memiliki shuhuf adalah:
Adam - 10 shuhuf
Syits - 60 shuhuf, (pendapat lain mengatakan 50 shuhuf)[1]
Khanukh - 30 shuhuf
Ibrahim - 30 shuhuf (10 shuhuf)[1]
Musa - 10 shuhuf
Untuk shuhuf Ibrahim dan Musa tercantum di dalam firman Tuhan, surah
Al A'la dan An Najm, yang berbunyi;
" Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan
beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi
kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan
akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini
benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu)
Kitab-kitab Ibrahim dan Musa. "
—(Al A'la : 14-19)
" Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam
lembaran-lembaran Musa? dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu
menyempurnakan janji? "
—(An Najm : 36-37)
Mushaf
Beberapa suhuf yang telah dicatat dari firman Allah kemudian dijadikan
satu yang memiliki nama bermacam-macam, yang telah diberikan kepada
para rasul-Nya. Di antaranya adalah:
Taurat (Torah)
Taurat adalah tulisan berbahasa Ibrani, berisikan syariat (hukum) dan
kepercayaan yang benar dan diturunkan melalui Musa. Isi pokok Taurat
adalah 10 firman Allah bagi bangsa Israel. Selain itu, Taurat
berisikan tentang sejarah nabi-nabi terdahulu hingga Musa dan kumpulan
hukum.
" (Tuhan Allah) telah menurunkan kitab kepadamu dengan sebenarnya;
membenarkan kitab yang terdahulu dari padanya, lagi menurunkan Taurat
dan Injil. "
—(Ali Imran: 3)
Zabur (Mazmur)
Zabur berisi mazmur (nyanyian pujian bagi Allah) yang dibawakan
melalui Daud yang berbahasa Qibti. Kitab ini tidak mengandung syariat,
karena Daud diperintahkan untuk meneruskan syariat yang telah dibawa
oleh Musa.
" Dan kami telah memberi kitab zabur kepada Nabi Dawud. "
—(An-Nisa; 163)
Injil
Injil pertama kali ditulis menggunakan bahasa Suryani melalui
murid-murid Isa untuk bangsa Israel sebagai penggenap ajaran Musa.
Kata Injil sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu euangelion yang
berarti "kabar gembira". Injil-injil tidak mempunyai pembahasan
sistematis mengenai satu tema atau tema-tema tertentu,[3] meskipun di
dalamnya banyak membahas hal kerajaan Surga. Injil yang ada saat ini
mengandung firman Allah dan riwayat Isa, yang semuanya ditulis oleh
generasi setelah Isa.
" Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan 'Isa
putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan
Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada)
petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang
sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran
untuk orang-orang yang bertakwa. "
—(Al-Maa`idah 5:46)
Al-Qur`an
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Al-Qur'an
Al-Qur`an merupakan kumpulan firman yang diberikan Allah sebagai satu
kesatuan kitab sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat muslim. Menurut
syariat Islam, kitab ini dinyatakan sebagai kitab yang tidak ada
keraguan di dalamnya, selalu terjaga dari kesalahan, dan merupakan
tuntunan membentuk ketaqwaan manusia.
" Pada bulan Ramadan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai
petunjuk bagi manusia. "
—(Al-Baqarah: 185)
Tampilan Al-Qur`an dianggap unik, karena berupa prosa berirama, puisi
epik, dan simfoni dalam keterpaduan teks yang indah. Isi Al-Qur`an
juga dianggap unik, berupa paduan filsafat semesta, catatan sejarah,
peringatan-peringatan dan hiburan, dasar-dasar hukum, serta doa-doa.
Bagi umat Islam, tidak disyariatkan untuk mempelajari isi Taurat,
Zabur, dan Injil yang ada saat ini, karena menurut ajaran Islam,
dianggap telah mengandung berbagai tafsiran yang tidak benar[4] dan
karena isi kesemua kitab yang masih diperlukan, telah dimasukkan ke
dalam kitab Al-Qur`an. Namun tidak diperlukan juga upaya untuk
menyerang atau menyalah-nyalahkan isi Taurat, Zabur, atau Injil,
karena terdapat ayat-ayat Allah di dalamnya.
0 Response to "Kitab Yang diturunkan Kepada Nabi"
Posting Komentar